CALIFORNIA - Asteroid yang bergentayangan di luar
angkasa tampaknya akan menjadi objek yang paling dicari perusahaan
komersial. Seperti yang pernah diungkap di April 2012, Google
bekerjasama dengan sutrada film James Cameron untuk mendukung eksplorasi
sumber daya pertambangan asteroid.
Tidak hanya Google yang
tertarik untuk "mendulang emas" dari objek luar angkasa tersebut, tetapi
juga perusahaan Deep Space Industries. Perusahaan ini mengumumkan diri
bahwa pihaknya berencana meluncurkan armada luar angkasa, yang akan
menjalankan misi asteroid di 2015.
Dilansir
Space,
Selasa (22/1/2013), sebuah perusahaan tambang-asteroid baru bertujuan
membantu umat manusia melakukan ekspansi hingga ke luar angkasa. Misi
tambang tersebut berupaya mengeruk kekayaan besar pada batuan luar
angkasa.
Deep Space Industries kabarnya akan meluncurkan pesawat
luar angkasa khusus beberapa tahun ke depan. Armada antariksa tersebut
difungsikan untuk dapat memanen logam dan air dari asteroid dekat Bumi.
Pekerjaan
tersebut memungkinkan armada luar angkasa untuk membangun dan mengisi
kembali bahan bakar di luar angkasa. "Menggunakan sumber daya yang
dipanen di luar angkasa, merupakan satu-satunya cara untuk memberikan
pengembangan luar angkasa secara permanen," tutur CEO Deep Space, David
Gump.
Ia mengatakan, setiap tahun ditemukan lebih dari 900
asteroid baru yang melintas dekat Bumi. Gump yakin bahwa asteroid bisa
menjadi sumber daya kunci, yang kaya akan kandungan logam dan bahan
bakar. "Ini adalah strategi kami," imbuhnya.
Perusahaan bermaksud
untuk memulai penggalian logam dan material lainnya dari batu luar
angkasa selama 10 tahun. Komponen-komponen yang dikembangkan dari
tambang asteroid itu konon digunakan untuk membangun satelit komunikasi.
Selain
itu, komponen tersebut juga direncanakan sebagai bahan untuk konstruksi
stasiun tenaga surya luar angkasa di waktu mendatang. Logam mulia
seperti platina juga akan dikirimkan ke Bumi untuk penggunaan
terestrial.